Rabu, 20 Juni 2012

Proposal Penelitian


PENGARUH  LAYANAN BIMBINGAN DENGAN TEKNIK DINAMIKA KELOMPOK  DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS X DI SMA 2 PRINGSEWU
AJARAN 2012-2013

PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh
Tomi Risadi
09020127


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG (STKIP MPL)
2012

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN DENGAN TEHNIK DIMAMIKA KELOMPOK  DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS X DI SMA 2 PRINGSEWU
AJARAN 2012-2013
Oleh
Tomi Risadi
09020127
Proposal Penelitian
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengajukan judul skripsi
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG (STKIP MPL)
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahirrobbil allamin, segala puji hanya bagi Allah rahmat semesta alam, syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal ini. Namun, penulis menyadari bahwa penulisan proposal  ini masih ada kelemahan dan kekurangan dalam bentuk penulisan maupun isi.

Proposal penelitian  ini disusun sebagai syarat untuk mengajukan judul skipsi pada jurusan Ilmu Pendidikan program studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung.

Dalam menyelesaikan proposal  ini, penulis menyadari akan berbagai keterbatasan yang ada, namun berkat bantuan dan dorongan yang telah diberikan oleh berbagai pihak terutama dosen pembimbing, maka berbagai keterbatasan tersebut dapat diatasi dan proposal ini dapat diselesaikan.
Untuk itu, pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat :
  1. DR. Tri Yuni Hendrowati, M.Pd. selaku ketua STKIP Muhammadiyah Pringsewu
  2. Bapak Drs. Hi. Yulianto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi  Psikolgi Pendidikan dan Bimbingan.
  3. Bapak Drs. Hi. Yulianto, M.Pd Bapak Edi Irawan S,pd Selaku dosen pengampu mata kuliah ini.
  4. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan proposal ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan proposal  ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca umumnya.

                                                                                    Pringsewu,     maret  2012
                                                                                    Penulis,

                                                                                    Tomi risadi
                                                                                    NPM. 0920127














DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN KULIT............................................................................................ i
HALAMAN JUDUL............................................................................................ ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ v

I....... PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
B.     Identifikasi Maslah................................................................................. 2
C.     Rumusan Masalah.................................................................................. 3
D.    Pembatasan Masalah.............................................................................. 3
E.     Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................................ 3

II ..... TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A.    Komunikasi antar pribadi....................................................................... 5
1.      Pengertian Komunikasi.................................................................... 5
2.      Pengertian Kominikasi Antar Pribadi............................................... 6
3.      Ciri-ciri Komunikasi......................................................................... 6
4.      Tujuan Komunikasi Antar Pribadi.................................................... 7
5.      Petingnya Komunikasi Antar Pribadi............................................... 8

B.      Bimbingan Kelompok........................................................................... 9
1.      Pengertian Bimbingan Kelompok.................................................... 9
2.      Dinamika kelompok.......................................................................... 10
3.      Fungsi Dinamika Kelompok............................................................. 10
4.      Peranan Dinamika Kelompok Dlam Bimbingn dan Konseling......... 12

C.     Kerangka Pikir........................................................................................ 12
D.    Hipotesis................................................................................................. 12
.................
III  .. METODE PENELITIAN
A.    Tempat dan Waktu Penelitian................................................................ 13
B.     Populasi, Sample dan Teknik Sampling................................................. 13
C.     Teknik pengumpulan Data..................................................................... 16
D.    Instrumentasi.......................................................................................... 17
E.     Rancangan Penelitian............................................................................. 18
F.      Analisis Data.......................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA










BAB I
PENDAHULUAN
A.       LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya, hubungan dengan manusia lain tidak lepas dari rasa ingin tahu tentang lingkungan sekitarnya. Dalam rangka mengetahui gejala di lingkungannya ini menuntut manusia untuk berkomunikasi. Dalam hidup bermasyarakat, seseorang akan terisolasi jika tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain. Akibat keterisolasian ini dikhawatirkan dapat menimbulkan permasalahan yang kompleks. Siswa merupakan bagian dari masyarakat dituntut dapat berkomunikasi dengan orang lain di lingkungan dimana siswa berinteraksi. Lingkungan yang dimaksud adalah sekolah. Karena hampir sebagian waktu siswa, banyak digunakan untuk berinteraksi di sekolah. Tugas siswa di sekolah yaitu belajar, dengan belajar siswa akan memperoleh perubahan yang positif dan dapat berkembang secara optimal serta siap melaksanakan peranannya dimasa yang akan datang.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada siswa yang menggunakan prosedur, cara dan bahan agar individu mampu mandiri. Proses kemandirian individu tidak lepas dari adanya komunikasi dalam proses sosialisasi di lingkungan dimana individu tersebut berada. Komunikasi ini sangat berperan dalam pembentukan kepribadian individu. Dengan komunikasi individu dapat melangsungkan hidupnya baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Di lingkungan sekolah siswa dituntut mampu berkomunikasi dengan baik dengan warga sekolah yakni guru, staf tata usaha dan teman sebaya, maupun personil sekolah lainnya. Siswa yang memiliki perilaku komunikasi antarpribadi yang baik akan mudah bersosialisasi dan lancar dalam memperoleh pemahaman dari guru dan sumber belajar di sekolah. Belajar bersosialisasi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitar merupakan proses tak henti-hentinya dalam kehidupan individu. Siswa di Sekolah Menengah Atas memasuki tahap perkembangan remaja. Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan menuju masa pembentukan tanggung jawab. Remaja biasanya dikatakan bukan anak-anak dan juga belum dewasa tetapi masih dalam posisi ambang dewasa. Perubahan yang terjadi masa remaja akan mempengaruhi perilaku individu tergantung pada kemampuan atau kemauan individu pada masa remaja untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya kepada orang lain, sehingga ia dapat memperoleh pandangan yang baru dan yang lebih baik. Seperti dijelaskan oleh Dunbar bahwa “Reaksi efektif , terhadap perubahan terutama ditentukan oleh kemampuan untuk berkomunikasoi. Komunikasi adalah cara untuk mengatasi kecemasaan yang selalu disertai tekanan.
Permasalahan yang diteliti apakah ada pengaruh layanan bimbingan Kelompok bagi komunikasi antar pribadi siswa untuk menjawab masalah dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Bimbingan Kelompok Dengan Tehnik Dinamika Kelompok dalam Meningkatkan  Komunikasi Antarpribadi Siswa kelas X di SMAN 2 Pringsewu.
Didalam proses belajar-mengajar peranan komunikasi antarpribadi sangat diperlukan. Dengan komunikasi siswa tidak akan merasa terisolasi, karena akibat keterisolasian ini dikhawatirkan dapat menimbulkan permasalahan yang kompleks.  Pada siswa SMAN 2 Pringsewu kelas X yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi akan mengalami kesulitan dalam menerima dan memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Untuk itu peneliti membahas tentang bimbingan kelompok, komunikasi antarpribadi siswa dan apakah ada pengaruh layanan bimbingan  Dengan Tehnik Dinamika Kelompok terhadap komunikasi antar pribadi siswa?

B.     IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasrkan Latar Belakang di atas dapat di simpulkan bahwa identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.      Siswa membutuhkan orang lain untuk bisa berkembang dengan baik
2.      Siswa mempunyai kepribadian yang kurang baik dengan teman maupun guru
3.      Siswa merasa terisolir dari teman-temannya
4.      Pematangan sikap seorang siswa agar bisa bertanggung jawab
5.      Siswa membutuhkan pengetahuan yang cukup
6.      Siswa mempunyai kepribadian kurang baik sehingga kesulitan dalam menerima dan memahami pelajaran yang di sampaikan guru
7.      Agar terjadi perubahan yang positif pada siswa
C.    PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
            “apakah ada efektifitas bimbingan kelompok dalam menumbuhkan             kepercayaan diri pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu tahun     pelajaran 2012/2013”.
            Dari rumusan masalah diatas maka penulis mengambil judul sebagai berikut :
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DINAMIKA KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

D.    PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah perlu dilakukan oleh penulis agar tujuan penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan semula yaitu hanya membahas PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DINAMIKA KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013.






E.     TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat keefektifan layanan bimbingan kelompok dengan tehnik dinamika kelompok dalam meningkatkan komunikasi antar pribadi siswa kelas X 3 SMA 2 Pringsewu.
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sejumlah manfaat, antara lain:
1.        Secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bidang bimbingan dan konseling, khususnya mengenai peningkatan komunikasi antarpribadi siswa melalui kegiatan layanan bimbingan kelompok.
    2. Secara praktis
a. Siswa dapat berlatih meningkatkan perilaku komunikasi antarpribadinya melalui kegiatan layanan bimbingan kelompok.
b.Dapat menambah pengetahuan guru pembimbing dalam melaksanakan bimbingan kelompok di sekolah terkait dengan peningkatkan komunikasi antarpribadi siswa.
















BAB II
STUDY KEPUSTAKAAN
A.    Komunikasi Antar Pribadi
1.       Pengertian komunikasi
Manusia mempunyai naluri untuk berkelompok atau berkawan dengan manusia lain. Dalam kelompok tersebut manusia dituntut dapat berkomunikasi dengan orang lain agar tidak terisolasi dari pergaulan di lingkungannya. Disamping tidak terisolasi dari lingkungan, komunikasi merupakan salah satu cara manusia agar kebutuhannya terpenuhi, seperti kebutuhan untuk diterima, dihargai dan disayangi.
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin “communicare” yang artinya memberitahukan, berpartisipasi. Kata komunis berarti milik bersama atau berlaku dimana-mana, sehingga “comunis opinio” mempunyai arti pendapat umum atau pendapat mayoritas.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
Menurut Sugiyo, komunikasi merupakan kegiatan manusia menjalin hubungan satu sama lain yang demikian otomatis keadaannya, sehingga sering tidak disadari bahwa ketrampilan berkomunikasi merupakan hasil belajar (2006:1)
 Komunikasi mengandung pengertian bahwa antara komunikator dengan komunikan saling bertukar informasi, pengetahuan, berita, pesan, pengetahuan, nilai dan pikiran, maksudnya agar menggugah partisipasi yang kemudian informasi yang diberitahukan tersebut menjadi milik bersama.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses interaksi kegiatan manusia yang terdiri dua orang atau lebih yang saling mempengaruhi dan membertukar informasi, pengetahuan, pikiran agar dapat menggugah partisipasi satu sama lain, sehingga informasi yang diberitahukan tersebut menjadi milik bersama.
2.       Pengertian komunikasi antarpribadi
Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Rogers menyatakan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi.
Sedangkan Supratiknya berpendapat bahwa komunikasi antar pribadi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbalmaupun non verbal yang ditanggapi oleh orang lain (Supratiknya, 2007: 30).
De Vito mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang yang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang berlangsung (Sugiyo, 2006: 3)
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dikemukakan bahwa komunikasi antarpribadi adalah komunikasi di mana orang-orang yang terlibat dalam komunikasi menganggap orang lain sebagai pribadi dan bukan sebagai objek yang disamakan dengan benda dan komunikasi antarpribadi merupakan suatu pertemuan diantara pribadi-pribadi.  
3.      Ciri – ciri komunikasi
Ciri komunikasi antarpribadi yang efektif menurut de Vito dalam Sugiyo (2006:4) :
1. Keterbukaan (Opennes)
Sikap keterbukaan paling tidak menunjuk pada dua aspek dalam komunikasi antarpribadi. Pertama, kita harus terbuka pada orang lain yang berinteraksi dengan kita, yang penting adalah adanya kemauan untuk membuka diri pada masalah-masalah yang umum, agar orang lain mampu mengetahui pendapat, gagasan, atau pikiran kita sehingga komunikasi akan mudah dilakukan. Kedua, dari keterbukaan menunjuk pada kemauan kita untuk memberikan tanggapan terhadap orang lain secara jujur dan terus terang terhadap segala sesuatu yang dikatakannya.
2. Positif (Positiveness)
Memiliki perilaku positif yakni berpikir positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
3. Kesamaan (Equality)          
Keefektifan komunikasi antarpribadi juga ditentukan oleh kesamaan-kesamaan yangdimiliki pelakunya. Seperti nilai, sikap, watak, perilaku, kebiasaan, pengalaman, dan sebagainya.
4. Empati (Empathy)
Empati adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya pada posisi atau peranan orang lain. dalam arti bahwa seseorang secara emosional maupun intelektual mampu memahami apa yang dirasakan dan dialami orang lain.
5.      Dukungan (Supportiveness)
Komunikasi antarpribadi akan efektif bila dalam diri seseorang ada perilaku supportif. Maksudnya satu dengan yang lainnya saling memberikan dukungan terhadap pesan yang disampaikan.
4.      Tujuan komunikasi antarpribadi
Tujuan pokok dalam berkomunikasi adalah untuk mempengaruhi orang lain, dan menjadikan diri kita sebagai suatu agen yang dapat mempengaruhi, agen yang dapat menentukan atas lingkungan kita menjadi suatu yang kita maui (Sugiyo, 2006: 9).
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirumuskan bahwa tujuan komunikasi antarpribadi adalah:
a.  Untuk memahami dan menemukan diri sendiri.
b.Menemukan dunia luar sehingga dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.
c. Membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain,
d. Melalui komunikasi antarpribadi, individu dapat mengubah sikap dan perilaku sendiri dan orang lain,
e. Komunikasi antarpribadi merupakan proses belajar
d. Mempengaruhi orang lain
e. Mengubah pendapat orang lain
f. Membantu orang lain.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan komunikasi antarpribadi adalah untuk dapat bersosialisasi dengan orang lain, membantu orang lain. Melalui komunikasi antarpribadi ini kita dapat menjadikan diri sebagai suatu agen yang dapat mengubah diri dan lingkungan sesuai dengan yang kita kehendaki, selain itu komunikasi ini juga bertujuan sebagai suatu proses belajar menuju perubahan yang lebih baik.
5.       Pentingnya komunikasi antarpribadi
Berkomunikasi merupakan keharusan bagi manusia, karena dengan komunikasi kebutuhan manusia akan terpenuhi. Menurut Johnson (2006) dalam (Supratiknya, 2007: 9) mengemukakan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi antar pribadi dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia, adalah sebagai berikut:
a. Komunikasi antar pribadi membantu perkembangan intelektual dan sosial kita.
b. Identitas atau jati diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain.
c. Dalam rangka memahami realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita, kita perlu membandingkannya dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain dan realitas yang sama.
d. Kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan kita dengan orang lain, lebih-lebih orangorang yang merupakan tokoh-tokoh signifikan (significant figures) dalam hidup kita.

B. BIMBINGAN KELOMPOK
1.  Pengertian Bimbingan kelompok
Kegiatan bimbingan kelompok akan terlihat hidup jika di dalamnya terdapat dinamika kelompok. Dinamika kelompok merupakan media efektif bagi anggota kelompok dalam mengembangkan aspek-aspek positif ketika mengadakan komunikasi antarpribadi dengan orang lain
Prayitno (2008: 178) mengemukakan bahwa Bimbingan kelompok adalah Suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain-lain sebagainya; apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan sendiri dan untuk peserta lainnya.
Menurut Tatik Romlah (2006) mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok ditujukan untuk mencagah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi siswa.
Sedangkan menurut (Sukardi, 2006) Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber (terutama guru pembimbing) yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.
Dari beberapa pengertian bimbingan kelompok di atas, dapat disimpulkan Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu upaya pemberian bantuan kepada individu melalui kelompok dengan menggunakan dinamika kelompok untuk mendapatkan informasi yang berguna agar mampu menyusun rencana dan keputusan yang tepat serta dapat memahami dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya.
       2.  Dinamika Kelompok
    1). Menurut Slamet Santosa (2006) dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis jelas antar anggotanya yang satu dengan yang lainnya.
      2)   Menurut Prayitno (2008) dinamika kelompok merupakan sinergi dari semua factor yang ada dalam kelompok artinya merupakan pengerah secara serentak semua factor yang dapat digerakkan dalam kelompok itu, dengan demikian dinamika kelompok merupakan jiwa yang menghidupkan dan menghidupi kelompok.
     3)   Menurut Winkel dinamika kelompok adalah studi tentang kekuatan-kekuatan sosial dalam suatu kelompok yang memperlancar atau menghambat proses kerjasama dalam kelompok, segala metode, sarana danteknik yang dapat diterapkan bila sejumlah orang bekerjasama dalam kelompok misalakan berpeeran, observasi terhadap jalannya proses kelompok dan pemberian umpan balik serta prosedur menangani organisasi dan pengelolaan suatu kelompok.
     
3.Fungsi Dinamika Kelompok
Fungsi dari dinamika di dalam keompok  antara lain:
      1)  Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup.
      2)   Memudahkan segala pekerjaan.
      3)  Mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih efektif, cepat dan efisien.
     4)   Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
Dalam dinamika kelompok untuk mengetahui fungsinya perlu di mengerti pula tanda-tanda Dinamika kelompok sudah terbentuk

Selanjutnya dinamika kelompok benar-benar terwujud dalam kelompok dapat dilihat dari :
a) anggota kelompok dapat membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar anggota kelompok,
 b) anggota kelompok mampu mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok,
 c) anggota kelompok dapat membantu tercapainya tujuan bersama,
d)anggota kelompok dapat mematuhi aturan kelompok dengan baik,
e) anggota kelompok benar-benar aktif dalam seluruh kegiatan kelompok,
f) anggota kelompok dapat berkomunikasi secara terbuka,
g) anggota kelompok dapat membantu orang lain,
h) anggota kelompok dapat member kesempatan kepada anggota lain untuk menjalankan perannya,
 i) anggota kelompok dapat menyadari pentingnya kegiatan kelompok.
           4.    Peranan Dinamika Kelompok dalam Bimbingan dan Konseling.
Secara khusus, dinamika kelompok berperan dalam memecahan  masalah pribadi para anggota kelompok yaitu apabila interaksi dalam kelompok difokuskan pada pemecahan masalah pribadi yang  dibahas. Dinamika kelompok juga berperan dalam menumbuhkan kehangatan dalam kelompok sehingga semua nggota kelompok dapat berperan aktif menyumbangkan pendapat atau pemikiranya.

B. .KERANGKA PIKIR
Dalam penelitian variabel bebasnya adalah Bimbingan kelompok. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya bariabel dependen (terikat). Selain itu variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain.
Sedangkan variabel tergantungnya adalah komunikasi antarpribadi siswa. Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel inilah yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas.
BIMBINGAN KELOSMPOK
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

C. HIPOTESIS
Sesuai dengan landasan teori yang telah dikemukakan, peneliti mengajukan hipotesis kerja yaitu ”Pengaruh Bimbingan kelompok teknik dinamika kelompok dalam meningkatkan komunikasi antarpribadi siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu tahun pelajaran 2012/2013”.























BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2007;4) mengemukakan bahwa metode kualitatif digunakan sebagi prosedur penenlitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
A . Tempat dan Waktu Penelitian
      1.  Tempat Penelitian
       Penelitian dengan judul pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan tehnik dinamika terhadap komunikasi antarpribadi siswa yang akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 kelas X tahun ajaran 2012/2013. Pemilihan klas X  ini dengan alasan karena peserta didik baru yang masih memiliki rasa canggung untuk berkomunikasi antarpribadi. Dimana peneliti dapat bertemu langsung dengan para siswa dan memahami kebutuhan siswa sekarang ini. Oleh karena itu peneliti menjadikan sekolah SMA Negeri 2 Pringsewu objek tempat penelitian.
2.      Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei dalam waktu yang berbeda Kurang lebih satu bulan pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun pelajaran 2012/ 2013.
B.   Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi
Menurut Arikunto (2006: 130) menyatakan “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.
Sedangkan Sugiyono (2006: 55) mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai karakteristik atau ciri-ciri yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri I tahun pelajaran 2012/2013 .
Adapun populasi penelitian ini adalah siswa kelas X sebanyak 150 orang. Secara rinci populasi  dikemukan dalam tabel 1 berikut.
Tabel 1
Keadaan Populasi Penelitian Tahun  Pelajaran 2012/2013
Kelas
Siswa
Jumlah
X
Putra
Putri

A
18
20
38
B
15
21
36
C
16
22
38
D
15
23
38
Jumlah
64
86
150

2.      Sampel Penelitian
Arikunto (2006: 131) menyatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.
Sedangkan Sugiyono mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (2009;118). Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengukur tingkat perilaku komunikasi antarpribadi siswa dengan skala perilaku komunikasi antarpribadi. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah beberapa siswa dari kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu , yaitu 12 siswa, dengan alasan bahwa kelas X tersebut merupakan siswa-siswa yang masih dalam masa-masa pengenalan sehingga siswa masih dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah. Oleh karena itu perilaku komunikasi antarpribadi siswa kelas tersebut masih kurang. Dengan demikian, kelas X dipandang paling cocok untuk dijadikan sampel penelitian dibanding kelas lainnya. Sedangkan 12 siswa yang dijadikan sampel karena bimbingan kelompok yang efektif adalah 10-15 orang, peneliti mengambil pertengahan dari rentangan tersebut.

Sampel Penelitian
Tabel 2
Kelas
Populasi
Sampel 20%
Jumlah
X
Putra
Putri
Putra
Putri
Sampel
A
18
20
4
4
8
B
15
21
3
4
7
C
16
22
3
4
7
D
15
23
3
5
8
JUMLAH
64
86
13
17
30


3.      Teknik sampling
Mempertimbangkan keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Teknik ini dipandang lebih efektif dan efisien, dimana teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Pengambilan sampel dengan cara ini dengan pertimbangan dan tujuan tertentu, yaitu siswa yang mencerminkan perilaku komunikasi antarpribadi masih rendah dibanding siswa lain.
Dalam hal ini peneliti memberikan pre test kepada kelas X yang diduga siswanya memiliki perilaku komunikasi antarpribadi yang masih rendah dibanding kelas yang lain. Dari hasil pre test tersebut diambil sampel 12 siswa yang memperoleh skor terendah.



C. Teknik Pengumpulan Data
Beberapa teknik dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai   berikut :
1) Teknik Angket. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan teknik angket untuk data  variabel tentang pelayanan guru BK dengan kedisiplin belajar siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a)   Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b)   Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c)   Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d)   Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e)   Melakukan analisis hasil penelitian
2) Dokumentasi.
Teknik studi dokumen, terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa, guru dan berbagai dokumen sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data penelitian ini.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.

3) Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam pengumpulan data melalui teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar observasi tentang semua aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat melakukan pembelajaran.

D . Instrumentasi
Didalam penelitian maka dapat mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.
1.       Validitas
Validitas adalah alat ukur yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006: 168). Penelitian ini menggunakan validitas konstruk, yaitu konsep validitas yang berangkat dari konstruksi teoretik tentang variabel yang hendak diukur oleh jenis alat ukur. Konstruksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku komunikasi antarpribadi.
Pengukuran validitas dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus korelasi product moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Keterangan:
rXY = Koefisien korelasi antara x dan y
ΣXY = Jumlah perkalian skor item X dengan Y
X = Jumlah skor item X
Y = Jumlah skor item Y
N = Jumlah responden
ΣX² = Jumlah kuadrat skor item X
ΣY² = Jumlah kuadrat skor item Y
Dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikansi sebesar 5 %. Analisis butir dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal dalam instrumen dengan cara yaitu skor-skor yang ada dalam butir soal dikorelasikan dengan skor total, kemudian dibandingkan pada taraf signifikansi 5%.
2.        Reliabilitas
Menurut Arikunto (2006: 178), reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik Untuk mengukur reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk skala psikologi yaitu skala perilaku komunikasi antarpribadi dengan skala bertingkat (rating scale). Adapun rumus Alpha tersebut adalah sebagai berikut:
r11 =  
Keterangan:
            r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
Σσ 2 = Jumlah varian butir
σ 2t = Varian total
E .Rancangan Penelitian
Menurut Soegeng (2006: 161)bahwa, rancangan penelitian terkait erat dengan metode penelitian. Setiap metode penenlitian memiliki rancangannya sendiri. Rancangan eksperimental dapat diklasifikasi ke dalam 1) rancangan penenlitian pra-eksperimental dan 2) rancangan penelitian eksperimental sungguhan, termasuk rancangan penenlitian eksperimental semu.
Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik statistik korelasional sederhana yaitu menghubungkan antara dua variabel (x dan y), sebagimana tampak dalam bagan berikut :
X
BIMBINGAN KELOMPOK

Y
KOM. ANTARPRIBADI
 
F.Analisis Data
Analisis data dalam suatu penelitian ilmiah merupakan bagian yang sangat penting, karena dengan adanya analisis data masalah dalam penelitian tersebut dapat diketahui jawabannya. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik non parametrik karena penelitian ini merupakan penelitian komparatif yang datanya berupa data ordinal (berjenjang). Sugiyono (2009: 211) menyatakan bawa “statistik non prametris digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk nominal dan ordinal dan tidak dilandasi persyaratan data harus berdistribusi normal”.
Hipotesis Statistik
Ho       : Tidak ada pengaruh antara Bimbingan kelompok dengan tehnik dinamika kelompok dalam komunikasi antarpribadi siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu.
Ha       : Terdapat pengaruh antara bimbingan kelompok dengan tehnik dinamika dalam komunikasi antarpribadi siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu .















DAFTAR PUSTAKA
Suharsimi  Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Soegeng. 2006. Dasar-dasar Penelitian. Semarang: IKIP PGRI SEMARANG    PRESS
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penenlitian. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Prayitno dan Amti, Erman. 2008. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyo. 2006. “Komunikasi Antarpribadi”. Semarang: UNNES Press
Supratiknya. 2007. “Komunikasi antarpribadi Tinjauan Psikologis”. Yogyakarta:
Kanisius.
Prayitno.2008. “Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan
            Profil)” Jakarta: Ghalia Indonesia.
          Romlah, Tatik. 2006. Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok. Malang : Universitas Negeri Malang.
Santosa ,Slamet.2006. Dinamika Kelompok.jakarta : PT . Bumi Aksara.
W. S. Winkel dan M.M. Sri Hastuti. 2006. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Soal kepribadian bk

    Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan positif (+) bila sesuai dengan anda, atau negatif (-) bila tidak sesuai dengan anda....