PENGARUH LAYANAN
BIMBINGAN DENGAN TEKNIK DINAMIKA KELOMPOK
DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS X DI SMA 2
PRINGSEWU
AJARAN 2012-2013
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh
Tomi Risadi
09020127
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG (STKIP MPL)
2012
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN DENGAN TEHNIK DIMAMIKA
KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI
ANTAR PRIBADI SISWA KELAS X DI SMA 2 PRINGSEWU
AJARAN 2012-2013
Oleh
Tomi Risadi
09020127
Proposal Penelitian
Sebagai
Salah Satu Syarat Untuk Mengajukan judul skripsi
Pada
Jurusan Ilmu
Pendidikan
Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG (STKIP MPL)
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahirrobbil allamin,
segala puji hanya bagi Allah rahmat semesta alam, syukur kehadirat Allah SWT,
yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan proposal ini. Namun, penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih ada kelemahan dan kekurangan dalam
bentuk penulisan maupun isi.
Proposal penelitian ini disusun sebagai syarat untuk mengajukan
judul skipsi pada jurusan Ilmu Pendidikan program studi Psikologi Pendidikan
dan Bimbingan STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
Dalam menyelesaikan proposal ini, penulis menyadari akan berbagai
keterbatasan yang ada, namun berkat bantuan dan dorongan yang telah diberikan
oleh berbagai pihak terutama dosen pembimbing, maka berbagai keterbatasan tersebut
dapat diatasi dan proposal ini dapat diselesaikan.
Untuk itu, pada kesempatan ini,
penulis menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat :
- DR. Tri Yuni Hendrowati, M.Pd. selaku ketua STKIP Muhammadiyah Pringsewu
- Bapak Drs. Hi. Yulianto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi Psikolgi Pendidikan dan Bimbingan.
- Bapak Drs. Hi. Yulianto, M.Pd Bapak Edi Irawan S,pd Selaku dosen pengampu mata kuliah ini.
- Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan proposal ini.
Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa penulisan proposal ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis khususnya, dan bagi pembaca umumnya.
Pringsewu, maret
2012
Penulis,
Tomi
risadi
NPM. 0920127
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN KULIT............................................................................................ i
HALAMAN JUDUL............................................................................................ ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ v
I....... PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
B. Identifikasi Maslah................................................................................. 2
C. Rumusan Masalah.................................................................................. 3
D. Pembatasan Masalah.............................................................................. 3
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................................ 3
II ..... TINJAUAN PUSTAKA DAN
KERANGKA PIKIR
A. Komunikasi antar
pribadi....................................................................... 5
1. Pengertian Komunikasi.................................................................... 5
2. Pengertian
Kominikasi Antar Pribadi............................................... 6
3. Ciri-ciri Komunikasi......................................................................... 6
4. Tujuan Komunikasi Antar
Pribadi.................................................... 7
5. Petingnya
Komunikasi Antar Pribadi............................................... 8
B. Bimbingan Kelompok........................................................................... 9
1.
Pengertian Bimbingan Kelompok.................................................... 9
2.
Dinamika kelompok.......................................................................... 10
3.
Fungsi Dinamika Kelompok............................................................. 10
4.
Peranan Dinamika Kelompok Dlam Bimbingn dan Konseling......... 12
C. Kerangka Pikir........................................................................................ 12
D. Hipotesis................................................................................................. 12
.................
III .. METODE
PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian................................................................ 13
B. Populasi, Sample dan Teknik Sampling................................................. 13
C. Teknik pengumpulan Data..................................................................... 16
D. Instrumentasi.......................................................................................... 17
E. Rancangan
Penelitian............................................................................. 18
F. Analisis Data.......................................................................................... 19
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan
manusia lainnya, hubungan dengan manusia lain tidak lepas dari rasa ingin tahu
tentang lingkungan sekitarnya. Dalam rangka mengetahui gejala di lingkungannya
ini menuntut manusia untuk berkomunikasi. Dalam hidup bermasyarakat, seseorang
akan terisolasi jika tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain. Akibat
keterisolasian ini dikhawatirkan dapat menimbulkan permasalahan yang kompleks.
Siswa merupakan bagian dari masyarakat dituntut dapat berkomunikasi dengan
orang lain di lingkungan dimana siswa berinteraksi. Lingkungan yang dimaksud
adalah sekolah. Karena hampir sebagian waktu siswa, banyak digunakan untuk
berinteraksi di sekolah. Tugas siswa di sekolah yaitu belajar, dengan belajar
siswa akan memperoleh perubahan yang positif dan dapat berkembang secara
optimal serta siap melaksanakan peranannya dimasa yang akan datang.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya bantuan yang
diberikan oleh guru pembimbing kepada siswa yang menggunakan prosedur, cara dan
bahan agar individu mampu mandiri. Proses kemandirian individu tidak lepas dari
adanya komunikasi dalam proses sosialisasi di lingkungan dimana individu
tersebut berada. Komunikasi ini sangat berperan dalam pembentukan kepribadian
individu. Dengan komunikasi individu dapat melangsungkan hidupnya baik di
lingkungan keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Di lingkungan sekolah siswa
dituntut mampu berkomunikasi dengan baik dengan warga sekolah yakni guru, staf
tata usaha dan teman sebaya, maupun personil sekolah lainnya. Siswa yang
memiliki perilaku komunikasi antarpribadi yang baik akan mudah bersosialisasi
dan lancar dalam memperoleh pemahaman dari guru dan sumber belajar di sekolah.
Belajar bersosialisasi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitar merupakan
proses tak henti-hentinya dalam kehidupan individu. Siswa di Sekolah Menengah
Atas memasuki tahap perkembangan remaja. Remaja adalah masa peralihan dari masa
kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan menuju masa pembentukan tanggung
jawab. Remaja biasanya dikatakan bukan anak-anak dan juga belum dewasa tetapi
masih dalam posisi ambang dewasa. Perubahan yang terjadi masa remaja akan
mempengaruhi perilaku individu tergantung pada kemampuan atau kemauan individu
pada masa remaja untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya kepada orang
lain, sehingga ia dapat memperoleh pandangan yang baru dan yang lebih baik.
Seperti dijelaskan oleh Dunbar bahwa “Reaksi efektif , terhadap perubahan
terutama ditentukan oleh kemampuan untuk berkomunikasoi. Komunikasi adalah cara
untuk mengatasi kecemasaan yang selalu disertai tekanan.
Permasalahan yang diteliti apakah ada pengaruh layanan
bimbingan Kelompok bagi komunikasi antar pribadi siswa untuk menjawab masalah
dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Bimbingan Kelompok Dengan Tehnik
Dinamika Kelompok dalam Meningkatkan Komunikasi Antarpribadi Siswa kelas X di SMAN
2 Pringsewu.
Didalam proses belajar-mengajar peranan komunikasi
antarpribadi sangat diperlukan. Dengan komunikasi siswa tidak akan merasa
terisolasi, karena akibat keterisolasian ini dikhawatirkan dapat menimbulkan
permasalahan yang kompleks. Pada siswa SMAN
2 Pringsewu kelas X yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi akan mengalami
kesulitan dalam menerima dan memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Untuk itu peneliti membahas tentang bimbingan
kelompok, komunikasi antarpribadi siswa dan apakah ada pengaruh layanan
bimbingan Dengan Tehnik Dinamika
Kelompok terhadap komunikasi antar pribadi siswa?
B.
IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasrkan Latar Belakang di atas dapat di simpulkan bahwa identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Siswa membutuhkan orang lain untuk
bisa berkembang dengan baik
2. Siswa mempunyai kepribadian yang
kurang baik dengan teman maupun guru
3. Siswa merasa terisolir dari
teman-temannya
4. Pematangan sikap seorang siswa agar
bisa bertanggung jawab
5. Siswa membutuhkan pengetahuan yang
cukup
6. Siswa mempunyai kepribadian kurang
baik sehingga kesulitan dalam menerima dan memahami pelajaran yang di sampaikan
guru
7. Agar terjadi perubahan yang positif
pada siswa
C.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
“apakah ada
efektifitas bimbingan kelompok dalam menumbuhkan kepercayaan diri pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu
tahun pelajaran 2012/2013”.
Dari rumusan masalah diatas maka penulis mengambil judul sebagai berikut :
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DINAMIKA
KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2
PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013.
D.
PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah perlu dilakukan oleh penulis agar tujuan penelitian ini
tidak menyimpang dari tujuan semula yaitu hanya membahas PENGARUH LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DINAMIKA KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN
2012/2013.
E.
TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
tingkat keefektifan layanan bimbingan kelompok dengan tehnik dinamika kelompok dalam
meningkatkan komunikasi antar pribadi siswa kelas X 3 SMA 2 Pringsewu.
Hasil penelitian ini diharapkan
memberikan sejumlah manfaat, antara lain:
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bidang bimbingan
dan konseling, khususnya mengenai peningkatan komunikasi antarpribadi siswa
melalui kegiatan layanan bimbingan kelompok.
2. Secara praktis
a. Siswa dapat berlatih meningkatkan perilaku komunikasi antarpribadinya melalui
kegiatan layanan bimbingan kelompok.
b.Dapat menambah pengetahuan guru pembimbing dalam melaksanakan bimbingan
kelompok di sekolah terkait dengan peningkatkan komunikasi antarpribadi siswa.
BAB II
STUDY KEPUSTAKAAN
A.
Komunikasi Antar Pribadi
1.
Pengertian komunikasi
Manusia mempunyai naluri untuk berkelompok atau berkawan dengan manusia
lain. Dalam kelompok tersebut manusia dituntut dapat berkomunikasi dengan orang
lain agar tidak terisolasi dari pergaulan di lingkungannya. Disamping tidak
terisolasi dari lingkungan, komunikasi merupakan salah satu cara manusia agar
kebutuhannya terpenuhi, seperti kebutuhan untuk diterima, dihargai dan
disayangi.
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin “communicare”
yang artinya memberitahukan, berpartisipasi. Kata komunis berarti milik
bersama atau berlaku dimana-mana, sehingga “comunis opinio” mempunyai arti
pendapat umum atau pendapat mayoritas.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan,
penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri
seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi
tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu
proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
Menurut Sugiyo, komunikasi merupakan kegiatan manusia menjalin hubungan
satu sama lain yang demikian otomatis keadaannya, sehingga sering tidak
disadari bahwa ketrampilan berkomunikasi merupakan hasil belajar (2006:1)
Komunikasi mengandung pengertian
bahwa antara komunikator dengan komunikan saling bertukar informasi,
pengetahuan, berita, pesan, pengetahuan, nilai dan pikiran, maksudnya agar
menggugah partisipasi yang kemudian informasi yang diberitahukan tersebut
menjadi milik bersama.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
proses interaksi kegiatan manusia yang terdiri dua orang atau lebih yang saling
mempengaruhi dan membertukar informasi, pengetahuan, pikiran agar dapat
menggugah partisipasi satu sama lain, sehingga informasi yang diberitahukan
tersebut menjadi milik bersama.
2.
Pengertian komunikasi antarpribadi
Komunikasi antar pribadi merupakan
proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling
mempengaruhi. Rogers menyatakan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan
komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara
beberapa pribadi.
Sedangkan Supratiknya berpendapat
bahwa komunikasi antar pribadi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik
verbalmaupun non verbal yang ditanggapi oleh orang lain (Supratiknya, 2007:
30).
De Vito mengemukakan bahwa
komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan
diterima oleh orang yang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik
yang berlangsung (Sugiyo, 2006: 3)
Berdasarkan pendapat di atas maka
dapat dikemukakan bahwa komunikasi antarpribadi adalah komunikasi di mana
orang-orang yang terlibat dalam komunikasi menganggap orang lain sebagai
pribadi dan bukan sebagai objek yang disamakan dengan benda dan komunikasi
antarpribadi merupakan suatu pertemuan diantara pribadi-pribadi.
3.
Ciri – ciri komunikasi
Ciri komunikasi antarpribadi yang efektif menurut de Vito dalam Sugiyo
(2006:4) :
1. Keterbukaan (Opennes)
Sikap keterbukaan paling tidak menunjuk pada dua aspek
dalam komunikasi antarpribadi. Pertama, kita harus terbuka pada orang lain yang
berinteraksi dengan kita, yang penting adalah adanya kemauan untuk membuka diri
pada masalah-masalah yang umum, agar orang lain mampu mengetahui pendapat,
gagasan, atau pikiran kita sehingga komunikasi akan mudah dilakukan. Kedua,
dari keterbukaan menunjuk pada kemauan kita untuk memberikan tanggapan terhadap
orang lain secara jujur dan terus terang terhadap segala sesuatu yang
dikatakannya.
2. Positif (Positiveness)
Memiliki perilaku positif yakni berpikir positif
terhadap diri sendiri dan orang lain.
3. Kesamaan (Equality)
Keefektifan komunikasi antarpribadi juga ditentukan
oleh kesamaan-kesamaan yangdimiliki pelakunya. Seperti nilai, sikap, watak,
perilaku, kebiasaan, pengalaman, dan sebagainya.
4. Empati (Empathy)
Empati adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan
dirinya pada posisi atau peranan orang lain. dalam arti bahwa seseorang secara
emosional maupun intelektual mampu memahami apa yang dirasakan dan dialami
orang lain.
5. Dukungan (Supportiveness)
Komunikasi antarpribadi akan efektif bila dalam diri
seseorang ada perilaku supportif. Maksudnya satu dengan yang lainnya saling
memberikan dukungan terhadap pesan yang disampaikan.
4.
Tujuan komunikasi antarpribadi
Tujuan pokok dalam berkomunikasi adalah untuk mempengaruhi orang lain, dan
menjadikan diri kita sebagai suatu agen yang dapat mempengaruhi, agen yang
dapat menentukan atas lingkungan kita menjadi suatu yang kita maui (Sugiyo,
2006: 9).
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirumuskan bahwa tujuan komunikasi
antarpribadi adalah:
a. Untuk
memahami dan menemukan diri sendiri.
b.Menemukan dunia luar sehingga dapat dengan mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
c. Membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain,
d. Melalui komunikasi antarpribadi, individu dapat mengubah sikap dan
perilaku sendiri dan orang lain,
e. Komunikasi antarpribadi merupakan proses belajar
d. Mempengaruhi orang lain
e. Mengubah pendapat orang lain
f. Membantu orang lain.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan komunikasi antarpribadi adalah untuk dapat
bersosialisasi dengan orang lain, membantu orang lain. Melalui komunikasi
antarpribadi ini kita dapat menjadikan diri sebagai suatu agen yang dapat
mengubah diri dan lingkungan sesuai dengan yang kita kehendaki, selain itu
komunikasi ini juga bertujuan sebagai suatu proses belajar menuju perubahan
yang lebih baik.
5.
Pentingnya komunikasi antarpribadi
Berkomunikasi merupakan keharusan bagi manusia, karena dengan komunikasi
kebutuhan manusia akan terpenuhi. Menurut Johnson (2006) dalam (Supratiknya,
2007: 9) mengemukakan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi antar
pribadi dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia, adalah sebagai
berikut:
a. Komunikasi antar pribadi membantu perkembangan intelektual dan sosial
kita.
b. Identitas atau jati diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi
dengan orang lain.
c. Dalam rangka memahami realitas di sekeliling kita serta menguji
kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar
kita, kita perlu membandingkannya dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain
dan realitas yang sama.
d. Kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi
atau hubungan kita dengan orang lain, lebih-lebih orangorang yang merupakan
tokoh-tokoh signifikan (significant figures) dalam hidup kita.
B. BIMBINGAN KELOMPOK
1. Pengertian Bimbingan kelompok
Kegiatan bimbingan kelompok akan terlihat hidup jika di dalamnya terdapat
dinamika kelompok. Dinamika kelompok merupakan media efektif bagi anggota
kelompok dalam mengembangkan aspek-aspek positif ketika mengadakan komunikasi
antarpribadi dengan orang lain
Prayitno (2008: 178) mengemukakan bahwa Bimbingan kelompok adalah Suatu
kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika
kelompok. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi,
bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain-lain sebagainya;
apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang
bersangkutan sendiri dan untuk peserta lainnya.
Menurut Tatik Romlah (2006) mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok
merupakan salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar
dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat,
minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi
kelompok. Bimbingan kelompok ditujukan untuk mencagah timbulnya masalah pada
siswa dan mengembangkan potensi siswa.
Sedangkan menurut (Sukardi, 2006) Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan
untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari
nara sumber (terutama guru pembimbing) yang bermanfaat untuk kehidupan
sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan
masyarakat.
Dari beberapa pengertian bimbingan kelompok di atas, dapat disimpulkan
Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu upaya pemberian bantuan kepada
individu melalui kelompok dengan menggunakan dinamika kelompok untuk
mendapatkan informasi yang berguna agar mampu menyusun rencana dan keputusan
yang tepat serta dapat memahami dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya.
2.
Dinamika
Kelompok
1). Menurut Slamet Santosa (2006) dinamika
kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang
mempunyai hubungan psikologis jelas antar anggotanya yang satu dengan yang
lainnya.
2) Menurut Prayitno (2008) dinamika
kelompok merupakan sinergi dari semua factor yang ada dalam kelompok artinya
merupakan pengerah secara serentak semua factor yang dapat digerakkan dalam
kelompok itu, dengan demikian dinamika kelompok merupakan jiwa yang
menghidupkan dan menghidupi kelompok.
3) Menurut Winkel dinamika kelompok
adalah studi tentang kekuatan-kekuatan sosial dalam suatu kelompok yang
memperlancar atau menghambat proses kerjasama dalam kelompok, segala metode,
sarana danteknik yang dapat diterapkan bila sejumlah orang bekerjasama dalam
kelompok misalakan berpeeran, observasi terhadap jalannya proses kelompok dan
pemberian umpan balik serta prosedur menangani organisasi dan pengelolaan suatu
kelompok.
3.Fungsi Dinamika Kelompok
Fungsi dari dinamika di dalam keompok antara
lain:
1) Membentuk
kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup.
2) Memudahkan segala
pekerjaan.
3) Mengerjakan
pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan
yang terlalu besar sehingga selesai lebih efektif, cepat dan efisien.
4) Menciptakan iklim
demokratis dalam kehidupan masyarakat
Dalam dinamika kelompok untuk mengetahui fungsinya perlu di
mengerti pula tanda-tanda Dinamika kelompok sudah terbentuk
Selanjutnya dinamika
kelompok benar-benar terwujud dalam kelompok dapat dilihat dari :
a) anggota
kelompok dapat membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar
anggota kelompok,
b) anggota kelompok mampu mencurahkan segenap
perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok,
c) anggota kelompok dapat membantu tercapainya
tujuan bersama,
d)anggota
kelompok dapat mematuhi aturan kelompok dengan baik,
e) anggota
kelompok benar-benar aktif dalam seluruh kegiatan kelompok,
f) anggota
kelompok dapat berkomunikasi secara terbuka,
g) anggota
kelompok dapat membantu orang lain,
h) anggota kelompok
dapat member kesempatan kepada anggota lain untuk menjalankan perannya,
i) anggota kelompok dapat menyadari pentingnya
kegiatan kelompok.
4. Peranan Dinamika Kelompok dalam Bimbingan
dan Konseling.
Secara khusus,
dinamika kelompok berperan dalam memecahan masalah pribadi para anggota kelompok yaitu apabila interaksi
dalam kelompok difokuskan pada pemecahan masalah pribadi yang dibahas. Dinamika kelompok juga berperan
dalam menumbuhkan kehangatan dalam kelompok sehingga semua nggota kelompok
dapat berperan aktif menyumbangkan pendapat atau pemikiranya.
B. .KERANGKA PIKIR
Dalam penelitian variabel bebasnya adalah Bimbingan
kelompok. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya bariabel dependen (terikat). Selain itu variabel
bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel
lain.
Sedangkan variabel tergantungnya adalah komunikasi
antarpribadi siswa. Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Variabel inilah yang memberikan reaksi/respon
jika dihubungkan dengan variabel bebas.
BIMBINGAN KELOSMPOK
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
C. HIPOTESIS
Sesuai dengan landasan teori yang telah dikemukakan,
peneliti mengajukan hipotesis kerja yaitu ”Pengaruh Bimbingan kelompok teknik
dinamika kelompok dalam meningkatkan komunikasi antarpribadi siswa kelas X SMA
Negeri 2 Pringsewu tahun pelajaran 2012/2013”.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor
(dalam Moleong, 2007;4) mengemukakan bahwa metode kualitatif digunakan sebagi
prosedur penenlitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
A . Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian
dengan judul pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan tehnik dinamika terhadap
komunikasi antarpribadi siswa yang akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 kelas X
tahun ajaran 2012/2013. Pemilihan klas X ini dengan alasan karena peserta didik baru
yang masih memiliki rasa canggung untuk berkomunikasi antarpribadi. Dimana
peneliti dapat bertemu langsung dengan para siswa dan memahami kebutuhan siswa
sekarang ini. Oleh karena itu peneliti menjadikan sekolah SMA Negeri 2
Pringsewu objek tempat penelitian.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei dalam waktu
yang berbeda Kurang lebih satu bulan pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu
Tahun pelajaran 2012/ 2013.
B.
Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi
Menurut
Arikunto (2006: 130) menyatakan “populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian”.
Sedangkan
Sugiyono (2006: 55) mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai karakteristik atau
ciri-ciri yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA
Negeri I tahun pelajaran 2012/2013 .
Adapun
populasi penelitian ini adalah siswa kelas X sebanyak 150 orang. Secara rinci
populasi dikemukan dalam tabel 1 berikut.
Tabel 1
Keadaan
Populasi Penelitian Tahun Pelajaran 2012/2013
Kelas
|
Siswa
|
Jumlah
|
|
X
|
Putra
|
Putri
|
|
A
|
18
|
20
|
38
|
B
|
15
|
21
|
36
|
C
|
16
|
22
|
38
|
D
|
15
|
23
|
38
|
Jumlah
|
64
|
86
|
150
|
2. Sampel Penelitian
Arikunto
(2006: 131) menyatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti”.
Sedangkan
Sugiyono mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (2009;118). Pengambilan
sampel dilakukan dengan cara mengukur tingkat perilaku komunikasi antarpribadi
siswa dengan skala perilaku komunikasi antarpribadi. Yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah beberapa siswa dari kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu ,
yaitu 12 siswa, dengan alasan bahwa kelas X tersebut merupakan siswa-siswa yang
masih dalam masa-masa pengenalan sehingga siswa masih dalam proses penyesuaian
diri dengan lingkungan sekolah. Oleh karena itu perilaku komunikasi
antarpribadi siswa kelas tersebut masih kurang. Dengan demikian, kelas X
dipandang paling cocok untuk dijadikan sampel penelitian dibanding kelas
lainnya. Sedangkan 12 siswa yang dijadikan sampel karena bimbingan kelompok
yang efektif adalah 10-15 orang, peneliti mengambil pertengahan dari rentangan
tersebut.
Sampel
Penelitian
Tabel 2
Kelas
|
Populasi
|
Sampel 20%
|
Jumlah
|
||
X
|
Putra
|
Putri
|
Putra
|
Putri
|
Sampel
|
A
|
18
|
20
|
4
|
4
|
8
|
B
|
15
|
21
|
3
|
4
|
7
|
C
|
16
|
22
|
3
|
4
|
7
|
D
|
15
|
23
|
3
|
5
|
8
|
JUMLAH
|
64
|
86
|
13
|
17
|
30
|
3. Teknik sampling
Mempertimbangkan
keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah purposive sampling.
Teknik
ini dipandang lebih efektif dan efisien, dimana teknik ini merupakan teknik
pengambilan sampel yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Pengambilan
sampel dengan cara ini dengan pertimbangan dan tujuan tertentu, yaitu siswa yang
mencerminkan perilaku komunikasi antarpribadi masih rendah dibanding siswa
lain.
Dalam hal ini peneliti memberikan pre test kepada kelas X yang
diduga siswanya memiliki perilaku komunikasi antarpribadi yang masih rendah
dibanding kelas yang lain. Dari hasil pre test tersebut diambil sampel
12 siswa yang memperoleh skor terendah.
C. Teknik
Pengumpulan Data
Beberapa
teknik dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai
berikut :
1) Teknik
Angket. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan teknik angket
untuk data variabel tentang pelayanan guru BK dengan kedisiplin belajar
siswa.
Langkah
yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a)
Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b)
Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan
selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c)
Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d)
Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e)
Melakukan analisis hasil penelitian
2)
Dokumentasi.
Teknik
studi dokumen, terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa, guru dan
berbagai dokumen sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data
penelitian ini.
Langkah
yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam
penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan
siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
3) Teknik
Observasi.
Teknik
ini dilakukan untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam pengumpulan
data melalui teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar observasi
tentang semua aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat
melakukan pembelajaran.
D . Instrumentasi
Didalam penelitian maka dapat
mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran
variabel yang diteliti, dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh
karena itu benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil
penelitian. Sedangkan benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya
instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan
penting yaitu valid dan reliabel.
1. Validitas
Validitas adalah alat ukur yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
keahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006: 168). Penelitian ini menggunakan
validitas konstruk, yaitu konsep validitas yang berangkat dari konstruksi
teoretik tentang variabel yang hendak diukur oleh jenis alat ukur. Konstruksi
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku komunikasi antarpribadi.
Pengukuran validitas dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus korelasi
product moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Keterangan:
rXY = Koefisien korelasi antara x dan y
ΣXY =
Jumlah perkalian skor item X dengan Y
X =
Jumlah skor item X
Y =
Jumlah skor item Y
N =
Jumlah responden
ΣX² =
Jumlah kuadrat skor item X
ΣY² =
Jumlah kuadrat skor item Y
Dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikansi sebesar 5 %. Analisis
butir dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal dalam instrumen
dengan cara yaitu skor-skor yang ada dalam butir soal dikorelasikan dengan skor
total, kemudian dibandingkan pada taraf signifikansi 5%.
2. Reliabilitas
Menurut Arikunto (2006: 178), reliabilitas adalah suatu instrumen yang
cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah
baik Untuk mengukur reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan
rumus alpha karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk skala
psikologi yaitu skala perilaku komunikasi antarpribadi dengan skala bertingkat
(rating scale). Adapun rumus Alpha tersebut adalah sebagai berikut:
r11 =
Keterangan:
r11
= Reliabilitas instrumen
k =
Banyaknya butir pertanyaan
Σσ 2 = Jumlah varian butir
σ 2t = Varian total
E .Rancangan Penelitian
Menurut Soegeng (2006: 161)bahwa,
rancangan penelitian terkait erat dengan metode penelitian. Setiap metode penenlitian
memiliki rancangannya sendiri. Rancangan eksperimental dapat diklasifikasi ke
dalam 1) rancangan penenlitian pra-eksperimental dan 2) rancangan penelitian
eksperimental sungguhan, termasuk rancangan penenlitian eksperimental semu.
Dalam hal ini peneliti menggunakan
teknik statistik korelasional sederhana yaitu menghubungkan antara dua variabel
(x dan y), sebagimana tampak dalam bagan berikut :
X
BIMBINGAN KELOMPOK
|
Y
KOM. ANTARPRIBADI
|
F.Analisis Data
Analisis data dalam suatu penelitian ilmiah merupakan bagian yang sangat
penting, karena dengan adanya analisis data masalah dalam penelitian tersebut
dapat diketahui jawabannya. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan
statistik non parametrik karena penelitian ini merupakan penelitian komparatif
yang datanya berupa data ordinal (berjenjang). Sugiyono (2009: 211) menyatakan
bawa “statistik non prametris digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk
nominal dan ordinal dan tidak dilandasi persyaratan data harus berdistribusi
normal”.
Hipotesis Statistik
Ho : Tidak ada pengaruh antara
Bimbingan kelompok dengan tehnik dinamika kelompok dalam komunikasi antarpribadi
siswa kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu.
Ha : Terdapat pengaruh antara
bimbingan kelompok dengan tehnik dinamika dalam komunikasi antarpribadi siswa
kelas X SMA Negeri 2 Pringsewu .
DAFTAR PUSTAKA
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur
Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Soegeng. 2006. Dasar-dasar Penelitian. Semarang: IKIP PGRI SEMARANG PRESS
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penenlitian. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Prayitno dan Amti, Erman. 2008. Dasar-dasar
Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyo. 2006. “Komunikasi Antarpribadi”. Semarang: UNNES Press
Supratiknya. 2007. “Komunikasi
antarpribadi Tinjauan Psikologis”. Yogyakarta:
Kanisius.
Prayitno.2008. “Layanan Bimbingan
dan Konseling Kelompok (Dasar dan
Profil)”
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Romlah,
Tatik. 2006. Teori
dan Praktik Bimbingan Kelompok. Malang : Universitas Negeri Malang.
Santosa
,Slamet.2006. Dinamika Kelompok.jakarta : PT . Bumi Aksara.
W. S. Winkel dan M.M. Sri Hastuti. 2006. Bimbingan
Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar