Minggu, 25 Maret 2012

metode pengajaran di sekolah by bk pringsewu



    
LAPORAN HASIL SURVEY TENTANG METODE DALAM BELAJAR MENGAJAR
DI SEKOLAH
Di ajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Metedologi pengajaran
Dosen Pengampu Drs Suminto Affandi



Disusun
oleh

Nama  Tomi risadi
Npm   09020127

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) MUHAMADIYAH PROPINGSI LAMPUNG
2012



KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat allah SWT, atas berkah dan rahmatnya sarta ridho dan karunia-Nya makalah Teknik Bimbingan dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun agar mahasiswa memperoleh wawasan yang komprehensif mengenai hubungan dan proses konseling dan memperkokoh pemahaman tentang pentingnya bimbingan dan konseling, mengedepankan perubahan paradigma berfikir dalam mempersepsi konsep bimbingan dan konseling itu sendiri. Dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1.      Dr, Tri Yuni Hendrowati, M.Pd selaku Ketua STKIP Muhammadiyah Pringsewu.
2.      Drs Suminto Affandi ,selaku dosen pengampu mata kuliah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan, sehingga masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan. Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


                                                                                                           
                                                                                    Pringsewu, 17-12- 2011
                                                                                   


                                                       Tomi Risadi
                                                         09020127






DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL .............................................................................   i
KATA PENGANTAR ...........................................................................   iii
DAFTAR ISI .........................................................................................   iv 

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................... 1
A.Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
B.Rumusan masalah................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 2
A.Macam-macam metode....................................................................... 2
B.Penggunaan  mengajar di sdn 4 polaman............................................ 6
BAB III  PENUTUP ............................................................................. 8
A.    Kesimpulan.................................................................................. 8


DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................10                          






BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan Matematika di berikan dari mulai tingkat sd dengan tujuan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,analistis,sistematis,serta kemampuan bekerja sama.Kopotensi  tersebut di perlukan agar peserta didik dapat mempunyai kemampuan untuk memperoleh,mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah,tidak pasti dan kompotitif.Oleh karena itu pendidikan matamatika  memiliki sumbangan untuk perkembangan kemampuan berpikir kreatif dalam diri setiap individu siswa agar menjadi sumber daya yang berkualitas dan bermutu.
Dari uraian di atasmengungkapkan bahwamatematika itu penting,tetapi di lain pihak prestasi belajar siswa kelas V SDN 4 Paloman,kecamatan pagelaran,kabupaten Pringsewu Kurang memuaskan.
Hal tersebut di ketahui melalui Hasil observasi dan wawancara dengan siswa dan guru di sd setempat.
 Bagi siswa yang tidak menyenangi matematika mereka menganggap bahwa matematika  sebagai pelajaran yang menyeramkan (membuat stres).Akibatnya siswa kurang termotivasi,kurang berminat dan kurang menyenangi mempelajari matematika,sehingga prestasi siswa rendah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,masalah penelitian yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana cara pembelajaran matematika yang di lakukan oleh dewan guru di sekolah sdn tersebut.






BAB II
Pembahasan
A.    Macam-Macam Metode
1.      Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Metode ini disebut juga dengan metode kuliah atau metode pidato.
Kekurangan metode ini adalah
1) Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanya terpusat pada guru saja.
2) Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa yang disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru dianggap selalu benar
Untuk bidang studi agama, metode ceramah ini masih tepat untuk dilaksanakan. Misalnya, untuk materi pelajaran akidah.

2.      Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
      Tujuan metode ini adalah
1) Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.
2) Mengambil suatu jawaban actual atau satu rangkaian jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang saksama
Macam-macam diskusi yaitu                          
1) Diskusi informal
2) Diskusi formal
3) Diskusi panel
4) Diskusi simpusium
3. Metode demontrasi
Metode ini adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesutau kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang sedang disajikan.
Tujuan metode ini adalah memperjelas pengertian konsep atau suatu teori.
Diantara keuntungan metode ini adalah
1) Perhatian anak dapat dipusatkan dan titik berat yang dianggap penting dapat diamati secara tajam
2) Proses belajar anak akan semakin terarah karena perhatiannya akan lebih terpusat kepada apa yang didemonstrasikan
3) Apabila anak terlibat aktif, maka mereka akan memperoleh pengalaman atau pengetahuan yang melekat pada jiwanya dan ini berguna dalam pengembangan kecakapannya.

4. Metode Penugasan
Suatu cara mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas yang diberikan guru kepada murid dan adanya pertanggungjawaban terhadap hasilnya.
Tugas tersebut dapat berupa
Ø  Mempelajari bagian dari suatu teks buku
Ø  Melaksanakan sesuatu yang tujuannya untuk melatih kecakapannya
Ø  Melaksanakan eksperimen
Ø  Mengatasi suatu permasalahan tertentu
Ø  Melaksanakan suatu proyek

5. Metode Sosiodrama
Suatu cara mengajar dengan cara pementasan semacam drama atau sandiwara yang diperankan oleh sejumlah siswa dan dengan menggunakan naskah yang telah disiapkan terlebih dahulu.
Tujuan metode ini adalah
Ø  Melatih keterapilan social
Ø  Menghilangkan perasaan-perasaan malu dan renda diri
Ø  Mendidik dan mengembangkan kemampuan mengemukakan pendapat
Ø  Membiasakan diri untuk sanggup menerima pendapat orang lain




6. Metode Latihan (drill)
Suatu cara mengajar yang digunakan dengan cara memberikan latihan yang diberikan guru kepada murid agar pengetahuan dan kecakapan terentu dapat menjadi atau dikuasi oleh anak.
Tujuan dari metode ini adalah
Ø  Memberikan umpan balik (feedback) kepada guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar
Ø  Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajr masing-masing anak didik
Ø   Menempatkan anak didik dalam situasi belajar mengajra yang tepat.
Ø  Anak dapat mempergunakan daya berfikirnya semakin baik
Ø   Pengetahuan anak didik agar semakin bertambah dari berbagai segi.
Perikasaan latihan atau ulangan dapat dilakukan dengan cara
ü  Secara klasikal
ü   Secara individu
ü  Pencocokan dengan kunci jawaban yang telah disediakan sebelumnya

7. Metode Kerja Kelompok
Kerja kelompok elompok itu ada dua macam
Ø  Kerja kelompok jangka pendek
Kelompok ini dapat dilaksanakan dalam kelas dalam waktu yang singkat kurang lebih 20 menit.
Ø  Kerja kelompok jangka menengah
Dilaksanakan dalam beberapa hari karena adanya tugas yang cukup memakan waktu yang agak panjang.
8. Metode Proyek
Metode mengajar dengan cara memberikan bermacam-macam permasalahan dan anak didik bersama-sama menghadapi masalah tersebut dan memecahkannya secara bersama-sama dengan mengikuti langkah-langkah secara ilmiah, logis, dan sistemastis.
Metode ini disebut juga dengan metode pengajaran unit
Tujuan metode ini adalah untuk melatih anak didik agar berfikir ilmiah, logis, dan sistematis
9. Metode karyawisata
Metode ini adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek yang bersejarah atau memiliki nilai pengetahuan untuk mempelajari dan menelilti sesuatu.
10. Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk sejumlah pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi ada pula dari siswa kepada guru,dengan tujuan ingin lebih meningkatkan kemampuan berpikirdan kreativitas belajar siswaguru harus menyesuaikan pertanyaan dengan tingkat pencapaian siswa.
11. Metode Eksperimen
Suatu metode yang dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu terutama yang bersifat objektif, seperti ilmu pengetahuan alam, baik dilakukan di dalam/di luar kelas maupun dalam suatu laboratorum tertentuMetode pemahaman dan penalaran
12. Metode Kisah Atau Cerita
Merupakan suatu cara mengajar dengan cara meredaksikan kisah untuk menyampaikan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.
13. Metode Tutorial
Metode ini adalah cara mengajar dengan memberikan bantuan tutor. Setelah siswa diberikan bahan ajar, kemudian siswa diminta untuk mempelajari bahan ajar tersebut.
14. Metode Perumpamaan
Suatu metode yang digunakan untuk mengungkapkan suatu sifat dan hakikat dari realitas sesuatu atau dengan cara menggambarkan seseuatu dengan seseuatu yang lain yang serupa.
15. Metode Suri Tauladan
Metode menajar dengan cara memberikan contoh dalam ucapan, perbuatan, atau tingkah laku yang baik dengan harapan menumbuhkan hasrat bagi anak didik untuk meniru atau mengikutinya.



16. Metode Peringatan dan Pemberian Motivasi
Metode mendidik dengan cara memberikan peringatan kepada anak tentang sesuatu dan memberikan motivasi agar memiliki semangat dan keinginan untuk belajar dan mempelajari sesuatu.

17. Metode Praktek
Metode mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda dengan harapan anak didik mendapatkan kejelasan dan kemudahan dalam mempraktekan materi yang dimaksud.
18. Metode Pemberian Ampunan dan Bimbingan
Metode mengajar dengan cara memberikan kesempatan kepada anak didik memperbaiki tingkah lakunya dan mengembangkan dirinya.
19. Metode Tulisan
Metode mendidik dengan cara penyajian huruf atau symbol apapun yang bertujuan untuk mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui.


B.     Penggunaan Metode Mengajar yang Di Gunakan di sdn 4 paloman 
Dari hasil observasi yang dilakukan, metode yang di lakukan di SD 4 Paloman , terkait dalam proses belajar mengajar,Khususnya pembelajaran matematika, yang pertama dari gurunya dan dari siswanya.
v  Dari Ibu Nvitasari Selaku Guru Mata Pelajaran
Dalam hal ini setiap pertemuan seorang guru mengajar mengunakan metode ceramah di kelas untuk menyampaikan materi, guru juga mengunakan metode tanya jawab, dimana seorang guru dalam mengajar memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya apabila ada meteri yang belum di pahami atau kurang di mengerti siswa, atau seorang guru memberikan pertanyan terkait tentang meteri yang di sampaikan kepada siswa untuk di jawab.
Setelah selesai dalam memberikan meteri biasa memberikan soal soal latihan untuk mengetes seberapa jauh pengusan yang di serap oleh siswa. Ataupun memeberikan tugas tentang materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikut nya.
Kemudian setelah beberapa kali pertemuan guru melakukan tes untuk mengetahui kemapuan siswa dalam memahami meteri yang di sampikan, tes yang di berikan kepada siswa berbentuk obyektif dan di berikan kepada seluruh siswa secara bersaman.
Dalam mengajar pelajaran pendidikan Matematika biasanya seorang guru memberikan soal-soal yang harus di jawab oleh siswa 
v  Dari siswa
Dari hasil observasi saya, saya melakukan proses wawancara terhadap salah satu siswa terkait tentang metode atau cara mengajar yang di sampaikan oleh guru dalam menyampaikan pembelajaran matematika,Guru biasanya menjelaskan tentang materi yang di bahas secara detail di papan tulis dengan cara memberi contoh-contoh soal beserta cara pembahasannya,setelah guru selesai memberikan contoh-contoh soal maka guru memberikan soal kepada muridnya untuk di jawab.dan guru pun memberi sebuah peluang kepada semua siswa untuk bertanya bagi yang belum memahami materi pelajaran.

Dalam mengajarpun  guru  biasanya menggunakan alat peraga untuk menjelaskan  materi pelajaran yang di bahas seperti kubus,segita dll.
       Guru mengajar menggunakan tiga metode yaitu metode ceramah dan metode tanya jawab dan Metode pemberian tugas  ,Tetapi ketiga metode itu terkadang masih banyak kekurangan bahkan masih banyak pula siswa yang tak kunjung paham tentang matei yang di sampaikan guru,Akan tetapi guru dalam menyikapi semua itu dengan penuh kesabaran dan terus menerus menyampaikan materi seolah ia tak pernah lelah
Dalam mengajar siswa sd memang seorang guru perlu mempunyai kesabaran yang tinggi karena siswa seusia itu pemikirannya belum terlalu matang mereka masih senang bermain daripada belajar.



BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
 Dari hasil observasi diatas dapat di simpulkan bahwa metode pembelajaran yang di rancang sedemikian rupa agar sesuai dengan siswa yang memiliki motivasi tinggi ,dan sesuai dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.Metode bukan saja memberikan kemudahan bagi siswa namun juga memudahkan kerja guru untuk ,enyampaikan pesan pembelajaran.Metode dapat berfungsi untuk memberikan peryataan singkat dan rangsangan yang khusus mengenai isi materi dari mata pelajaran yang telah di pelajari dan contoh-contoh acuan yang mudah di ingat untuk setiap konsep,prosedur atau konsep yang di gunakan.

Rabu, 21 Maret 2012

BK Pringsewu permainan bk


PERANG BALON

 


DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MENGIKUTI TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BK
DOSEN PENGAMPU: HARDI SANTOSA, S. Pd, M.Pd


DISUSUN OLEH:

STKIP BARU.jpg



SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2011

PERANG BALON

Tujuan                         : agar dapat memberikan kesegaran kepada peserta dalam meluapkan emosi dan melatih kecepatan dalam bertindak.
Bidang Bimbingan      : pribadi, sosial
Waktu                         : 30 menit
Bahan/alat                   : balon dan tali (untuk mengikat balon)
Jumlah peserta             : berkelompok (7-10 orang)
Jenis permainan           : kerjasama dan kompetensi


Cara Permainan :
  1. Bagikan satu buah balon dan seutas tali (kurang lebih 60cm) kepada masing-masing peserta outbound.
  2. Instruktur memerintahkan peserta untuk meniup balon masing-masing
  3. Balon yang sudah ditiup kemudian diikatkan dengan tali dan diikatkan dengan salah satu kaki peserta (kanan atau kiri)
  4. Instruktur menjelaskan kepada peserta tujuan permainannya, yaitu memecahkan balon peserta lain sebanyak mungkin tanpa membuat balon yang ada dikakinya pecah
  5. Permainan dimulai ketika ada aba-aba dari instruktur

Larangan dan Hukuman
  1. Bagi peserta yang balonnya meletus, harus meninggalkan lokasi permainan dan tidak boleh menginjak balon temannya lagi
  2. Peserta terakhir yang balonnya tidak pecah adalah pemenangnya.

Evaluasi dan refleksi:
1.      Apakah ada kelompok yang melanggar?
2.      Apakah makna dari permainan ini?
3.      Apakah ada peserta yang curang?
4.      Pelajaran apa yang didapat?

Poin belajar (learning point) yang diperolah:
Melalui berbagai pertanyaan dan diskusi, konselor / guru bimbingan dan konsiling/ fasilitator memfasilitasi peserta untuk menemukan poin-poin belajar yaitu melatih kecepatan siswa dalam bertindak.






















http://htmlimg1.scribdassets.com/9ttbf2jxrrbhla8/images/2-ff156bc632/000.jpgSatuan layanan
(satlan)

A.
Mata Layanan
:
Layanan dasar
B.
Bidang Bimbingan
:
Sosial / Pribadi
C.
Topik permasalahan
:
Mempelajari tentang bagaimana cara  siswa meluapkan emosi, memberikan kesegaran dan melatih kecepatan dalam bertindak
D.
Kompetensi
:
Kematangan hubungan dengan teman sebaya
E.
Sub Kompetensi
:
Menumbuhkan cara meluapkan emosi, memberikan kesegaran dan  cepat dalam bertindak
F.
Indikator
:
Siswa dapat menerapkan cara meluapkan emosi, memberikan  kesegaran dan cepat dalam bertindak.
G.
Jenis Layanan
:
Layanan orientasi
H.
Fungsi Layanan
:
Responsif
I
Tujuan
:
agar dapat memberikan kesegaran kepada peserta dalam meluapkan emosi dan melatih kecepatan dalam bertindak.
J.
Sasaran Layanan
:
Siswa kelas XI  ips
K.
Strategi Layanan
:
Klasikal
L.
Tempat Penyelenggaraan
:
Ruang kelas
M.
Waktu
:
1x  30  Menit
N.
Materi
:
Terlampir
O.
Setting dan Pengalman Belajar
     Guru Pembimbing/Konselor



    

 Siswa/Konseli
:
:





:

Mengabsen siswa
Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok Memberikan intruksi kepada siswa/ peserta didik.
Menanyakan kepada peserta didik yang belum mengerti.
Refleksi
Siap menerima materi dan refleksi
Mendengarkan intruksi yang diberikan konselor
Menjawab pertanyaan konselor
Komunikasi aktif
Refleksi
P
Penyelenggara Layanan
:
Hakiki arnas
Q.
Alat dan Perlengkapan
:
balon dan tali (untuk mengikat balon)
R.
Biaya
:
RAPBS
S.
Evaluasi
-          Input

-          Proses
-          Produk
:
:

:
:

Siswa membutuhkan wawasan dan pengetahuan tentang cara bekerjasama dalam kelompok
Antusias siswa cukup tinggi
Siswa dapat mengetahui tentang bekerjasama dalam kelompok
T.
Rencana dan Tindak Lanjut
:
Bimbingan kelompok



Mengetahui,
Kepala SMA N 1



KHAIRUDDIN, S.Pd.
NIP.
Pringsewu, November 2011
Guru Pembimbing,















 

BENTENG


DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MENGIKUTI TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BK
DOSEN PENGAMPU: HARDI SANTOSA, S. Pd, M.Pd


DISUSUN OLEH:
NAMA                        : TOMI RISADI
NPM               : 09020127
KELAS           : V B


STKIP BARU.jpg



SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2011




BENTENG
Tujuan                         : melatih kekompakan tim, dan mengatur strategi dalam bermain,dan di ajarkan cara mempertahankan sebuah kerajaan
Bidang Bimbingan        : pribadi, sosial
Waktu                         : tergantung kesepakatan
Bahan/alat                   : batu,untuk markas para kelompok
Jumlah peserta             : berkelompok (5-7 orang)
Jenis permainan           : kerjasama dan kompetensi


Cara Permainan :
  1. Membentuk anggota kelompok bermain dengan syarat ada 2 kelompok saja
  2. Berlari dari arah yang berlawanan
  3. Saling memegang antara individu satu dengan yang lain dengan syarat siapa yang duluan pergi dari benteng maka apabila bertemu lawan yang baru keluar dari benteng maka yang duluan pergi tersebut takut dan berusaha menyelamatkan diri
  4. Permainan dimulai ketika sudah ada kesepakatan antara kedua kelompok

Larangan dan Hukuman
  1. Bagi peserta yang yang kena pegang maka dia akan menjadi tahanan dan berdiri di samping sambil menunggu di selamatkan temannya

Evaluasi dan refleksi:
1.      Apakah ada kekompakan kelompok
2.      Apakah makna dari permainan ini?
3.      Apakah ada peserta yang curang?
4.      Pelajaran apa yang didapat?
Poin belajar (learning point) yang diperolah:
Melalui berbagai pertanyaan dan diskusi, konselor / guru bimbingan dan konsiling/ fasilitator memfasilitasi peserta untuk menemukan poin-poin belajar yaitu melatih kecepatan siswa dalam bertinda


http://htmlimg1.scribdassets.com/9ttbf2jxrrbhla8/images/2-ff156bc632/000.jpgSatuan layanan
(satlan)

A.
Mata Layanan
:
Layanan dasar
B.
Bidang Bimbingan
:
Sosial / Pribadi
C.
Topik permasalahan
:
Mempelajari tentang bagaimana cara  siswa meluapkan emosi, memberikan kesungguhan dan melatih kecepatan dalam bertindak
D.
Kompetensi
:
Kematangan hubungan dengan teman sebaya
E.
Sub Kompetensi
:
Menumbuhkan cara meluapkan emosi, memberikan kesegaran dan  cepat dalam bertindak
F.
Indikator
:
Siswa dapat menerapkan cara meluapkan emosi, memberikan  kecepatan dan cepat dalam bertindak.
G.
Jenis Layanan
:
Layanan orientasi
H.
Fungsi Layanan
:
Responsif
I
Tujuan
:
agar dapat memberikan kesunguhan kepada peserta dalam meluapkan emosi dan melatih kecepatan dalam bertindak.
J.
Sasaran Layanan
:
Siswa kelas VII  
K.
Strategi Layanan
:
Klasikal
L.
Tempat Penyelenggaraan
:
Ruang kelas
M.
Waktu
:
1x  30  Menit
N.
Materi
:
Terlampir
O.
Setting dan Pengalman Belajar
     Guru Pembimbing/Konselor



    

 Siswa/Konseli
:
:





:

Mengabsen siswa
Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok Memberikan intruksi kepada siswa/ peserta didik.
Menanyakan kepada peserta didik yang belum mengerti.
Refleksi
Siap menerima materi dan refleksi
Mendengarkan intruksi yang diberikan konselor
Menjawab pertanyaan konselor
Komunikasi aktif
Refleksi
P
Penyelenggara Layanan
:
Tomi risadi
Q.
Alat dan Perlengkapan
:
Batu untuk pondasi dalam permainan
R.
Biaya
:
RAPBS
S.
Evaluasi
-          Input

-          Proses
-          Produk
:
:

:
:

Siswa membutuhkan wawasan dan pengetahuan tentang cara bekerjasama dalam kelompok
Antusias siswa cukup tinggi
Siswa dapat mengetahui tentang bekerjasama dalam kelompok
T.
Rencana dan Tindak Lanjut
:
Bimbingan kelompok



Mengetahui,
Kepala SMA N 1

Drs rumainur, S.Pd.
NIP.
Pringsewu Desember 2011
Guru Pembimbing,



TOMI RISADI
NPM. 09020 127





BLIND TRAIN




DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MENGIKUTI TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BK
DOSEN PENGAMPU: HARDI SANTOSA, S. Pd, M.Pd


DISUSUN OLEH:
NAMA             : YOSI IRFANDI
NPM                : 09020125
KELAS                        : V B
















SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2011

BLIND TRAIN



http://outboundmalang.com/wp-content/uploads/2010/04/blind-train.jpg
 







Tujuan                         : melatih kekompakan tim, kepercayaan kepada pemimpin, dan bagaimana cara mengatur strategi dalam permainan.
Bidang Bimbingan      : pribadi, sosial
Waktu                         : 20 menit
Bahan/alat                   : penutup mata/slayer
Jumlah peserta             : berkelompok (8-10 orang)
Jenis permainan           : kerjasama dan kompetensi

Langkah-langkah
ü Peserta di bagi dalam beberapa kelompok tim.
ü Tiap-tiap kelompok berjumlah antara 8-10 orang
ü Instruktur menentukan garis finish terlebih dahulu
ü Seluruh peserta membuat barisan satu banjar kebelakang
ü Seluruh mata peserta  ditutup oleh penutup mata/slayer.
ü Peserta yang paling belakang bertindak sebagai masinis.
ü Instruktur mengumpulkan “masinis” kemudian diberi briefing cara permainan dan diberitahu garis finishnya.
ü Seluruh masinis kembali kekelompoknya masing-masing, berdiri diposisi paling belakang barisan.
ü Cara berjalan adalah, dengan cara menepuk bahu kanan untuk belok ke kanan. Menepuk bahu kiri untuk belok ke kiri. Menepuk dua-duanya untuk jalan lurus. Mulut tidak boleh berbicara sama sekali.
ü Kelompok pertama yang sampai di garis finish adalah pemenangnya.

Larangan
  1. Larangan utama yaitu bahwa barisan tidak boleh putus.
  2. Tidak boleh merusak formasi teamnya, misalnya tangan terlepas, terjatuh
atau tertinggal sebagian.

Evaluasi dan refleksi:
1.      Apakah ada kelompok yang tidak kompak?
2.      Apakah ada kelompok yang melanggar?
3.      Apakah makna dari permainan ini?

Poin belajar (learning point) yang diperolah:
Melalui berbagai pertanyaan dan diskusi, konselor / guru bimbingan dan konsiling/ fasilitator memfasilitasi peserta untuk menemukan poin-poin belajar yaitu bekerjasama dalam kelompok agar cepat sampai di garis finish lebih dahulu agar dinyatakan sebagai pemenang.


















http://htmlimg1.scribdassets.com/9ttbf2jxrrbhla8/images/2-ff156bc632/000.jpgSatuan layanan
(satlan)

A.
Mata Layanan
:
Layanan dasar
B.
Bidang Bimbingan
:
Sosial / Pribadi
C.
Topik permasalahan
:
Mempelajari tentang bagaimana cara bekerjasama dalam satu  tim agar menjadi pemenang
D.
Kompetensi
:
Kematangan hubungan dengan teman sebaya
E.
Sub Kompetensi
:
Menumbuhkan cara bekerjasama dalam satu tim
F.
Indikator
:
Siswa dapat menerapkan cara bekerjasama dalam satu tim
G.
Jenis Layanan
:
Layanan orientasi
H.
Fungsi Layanan
:
Responsif
I
Tujuan
:
Agar dapat bekerjasama dalam satu tim yang berbeda-beda.
J.
Sasaran Layanan
:
Siswa kelas X
K.
Strategi Layanan
:
Layanan orientasi
L.
Tempat Penyelenggaraan
:
Lapangan
M.
Waktu
:
1x  20  Menit
N.
Materi
:
Terlampir
O.
Setting dan Pengalman Belajar
     Guru Pembimbing/Konselor



    

     Siswa/Konseli
:
:





:

Mengabsen siswa
Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok Memberikan intruksi kepada siswa/ peserta didik.
Menanyakan kepada peserta didik yang belum mengerti.
Refleksi
Siap menerima materi dan refleksi
Mendengarkan intruksi yang diberikan konselor
Menjawab pertanyaan konselor
Komunikasi aktif
Refleksi
P
Penyelenggara Layanan
:
Yosi irfandi
Q.
Alat dan Perlengkapan
:
penutup mata/slayer
R.
Biaya
:
RAPBS
S.
Evaluasi
-          Input

-          Proses
-          Produk
:
:

:
:

Siswa membutuhkan wawasan dan pengetahuan tentang cara bekerjasama dalam satu tim
Antusias siswa cukup tinggi
Siswa dapat mengetahui tentang bekerjasama dalam tim
T.
Rencana dan Tindak Lanjut
:
Bimbingan kelompok


Mengetahui,
Kepala SMA




NIP.
Pringsewu,
Guru Pembimbing,



YOSI IRFANDI
NPM. 09020125




Soal kepribadian bk

    Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan positif (+) bila sesuai dengan anda, atau negatif (-) bila tidak sesuai dengan anda....